Sabtu, 28 Desember 2013

Cara Mendapat Ide Bisnis dan Peluang Usaha

Creative Entrepreneurship Class 3rd Meeting
Further Discussion : Twittr :  @CreativeLead_id  &  Like FanPage FB : CLI - Indonesia 

Mencari Ide Bisnis yang Kreatif dan Inovatif - Kali ini informasi untuk mencari peluang usaha sampingan untuk memulai membangun karir dalam bisnis? sebelum anda memulai untuk berbisnis ada beberapa cara mencari ide bisnis yang kreatif dan inovatif yang dapat anda pelajari, sehingga nantinya anda tidak akan sia-sia dalam menjalankan bisnis anda.

Anda pasti tidak mau, menjalankan bisnis setengah-setengah yang mana dalam menjalankan bisnis seperti itu akan mengalami resiko kegagalan yang sangat tinggi, Oleh karena itu di sini admin sajikan tips cara mencari  ide bisnis yang kreatif dan inovatif 

Atasi ketakutan Anda

Sebagian besar pemula cenderung menghindari ide-ide bisnis yang mereka anggap sulit dan menakutkan. Bahkan tak jarang ketakutan mereka menutup kejeliannya terhadap beberapa peluang bisnis yang sebenarnya cukup potensial. Untuk mengatasi kendala ini, sebaiknya atasi ketakutan Anda dan menjawab ketakutan tersebut dengan cara terjun langsung di bidang usaha yang awalnya Anda hindari. Contohnya saja Anda masih ragu dan takut untuk merintis bisnis jasa laundry online, maka jawablah ketakutan tersebut dengan mencoba merealisasikan ide bisnis yang ada dan lihatlah bagaimana hasilnya satu sampai dua bulan yang akan datang. Bisa jadi ketakutan itulah yang bakal mendatangkan keuntungan besar bagi Anda.

Learning by doing

Ketika Anda telah memiliki ide bisnis yang unik dan inovatif, maka jangan ragu untuk segera merealisasikannya menjadi peluang usaha. Temukan kelemahan, kekuatan, dan strategi-strategi bisnis yang tepat sembari Anda menjalankan bisnis tersebut. Sebab Anda bisa belajar tentang banyak hal, dari aktivitas bisnis yang sedang Anda jalankan. baca kisah sukses Merry Riana

[ATM] Amati – Tiru – Modifikasi

Kebanyakan pemula terpaku pada ide bisnis asli. Padahal untuk mendapatkan ide bisnis kreatif, mereka bisa mengamati ide bisnis yang sudah ada di pasaran kemudian menirunya dengan menambahkan modifikasi baru agar ide tersebut bisa lebih unggul dibandingkan ide bisnis yang sebelumnya.
Sumber :
1.startupbisnis.com/23-cara-mencari-ide-bisnis/
2.http://4usahasampingan.blogspot.com/2014/02/cara-mencari-ide-bisnis-yang-kreatif.html


Selasa, 10 Desember 2013

Cara Membuat Business Model Canvas

Creative Entrepreneurship Class 2nd Meeting
Further Discussion : Like FanPage FB : CLI - Indonesia 


Elemen dalam Business Model Canvas mencakup Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key Partnership,danCost Structure. Untuk menyusun model bisnis menggunakan pendekatan ini dimulai dari Customer Segment, diikuti denganValue Proposition,Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partners,danCost Structure.

Bagaimana Menerapkan Business Model Canvas?
1. Customer segment
Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan adalah, kita harus benar2 bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal2 seperti:
1.Tingkat ekonomi (menengah, atas atau kalo mau lebih spesifik lagi di segmentasi berdasrkan pendapatan atau uang jajan bulanan target konsumen kita)
2.Umur
3.Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu atau komunitas ibu2 pengajian dll.)
4.Perilaku khusus dari target konsumen kita (misalnya reaksinya terhadap harga barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang mahal, ada juga yang benar2 sensitif terhadap harga pengen yang murah dll.)
Yang penting adalah kita benar2 bisa membagi (segmentasi) target customer kita, karena dengan membagi kita lebih bisa mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dan sifat-sifat target konsumen kita. Inilah yang harus kita tangkap dari calon konsumen kita.
2. Value Proposition 
*kalo bingung dengan arti value proposition boleh sementara diganti dengan istilah “Produk”
Value proposition atau mudahnya produk, adalah hal yang kita tawarkan ke target konsumen kita.Misal nya Kita berjualan Buku anak-anak pada orang tua yang sedang membawa anak nya berjalan-jalan.
Value proposition kan gak selalu tentang barang, dia sifatnya lebih luas seperti jasa arsitek atau jasa konsultasi dan pelatihan bisnis, atau jasa fotografi, bahkan gabungan produk dan jasa seperti kalo masang kawat gigi , jasa produksi dll.
Ok, sekarang bentuk bisnis kita sudah sedikit terlihat, kita sudah punya apa yang konsumen kita butuhkan dan kita sudah tahu apa yang kita akan tawarkan kepada target konsumen kita.
3. Channel
Untuk menyampaikan value proposition ke konsumen kita perlu channel. Channel adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke konsumen. Cara ini bisa sangat bermacam2 tergantung dari segmen konsumen yang kita bidik. Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena kalo kurang tepat kita ga bisa meraih target segmen kita. Channel bisa juga disebut bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada konsumen. Channel tersebut bisa berupa penjualan langsung, bisa juga melalui distributor, melalui tenaga marketing, bisa juga melalui website, bisa melalui forum jual beli, atau melalui thread kaskus.
4. Customer Relationship
Salah satu misi marketing adalah untuk terus menambah lagi konsumen yang bisa dilayani. Hal ini tentunya berarti semakin banyak penjualan. Cara untuk mendapatkan, menambah jumlah konsumen dan untuk mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah dengan membuat hubungan baik dengan pelanggan. Ini yang dimaksud dengan customer relationship, yaitu wadah untuk terus berhubungan dan semakin mempererat hubungan dengan pelanggan kita.
Di era nya teknologi informasi dan komunikasi sangat banyak cara untuk membuat hubungan dengan konsumen. Sebut aja website, facebook, twitter, kaskus, thread n forum, bbm, ym, whatsapp dll. Semua itu bisa dijadikan cara untuk menjalin hubungan dengan konsumen. Dengan hubungan yang lancar tersebut kita bisa dengan mudah menyampaikan sesuatu kepada konsumen kita misalnya produk baru, diskon, penawaran khusus dll. Dan yang gak kalah penting adalah kita bisa dapet info tentang apa yang jadi keinginan dari konsumen kita dari bisnis model
5. Revenue Stream
“sebuah bisnis yang baik dan mantap harus memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal”
Oke, setelah kita mengisi lalu mengutak atik keempat elemen di atas kita mulai isi lagi kotak ke lima yaitu revenue stream. Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang membut usaha kita tetap hidup.
Contoh: Revenue Stream Buku Bacaan Anak-anak
Model revenue stream yang lain  adalah Buku Bacaan Anak-anak, dia menghasilkan uang dari banyak revenue stream, dari penjualan dongeng, penjualan buku mewarnai, penghasilan dari buku bergambar, ada juga dia dikasi duit sama sponsor mereka.
Syarat dari business model yang bisa hidup adalah jelas bagaimana bisnis ini bisa menghasilkan uang. Jadi kalo kita ditawarin bisnis trus ga jelas revenue stream nya ga jelas bagaimana bisnis tersebut bisa menghasilkan uang, maka ini bukan jenis bisnis yang bisa terus bernafas dan tumbuh.. .if its sounds to good too be true then it is not true, sebuah bisnis yang baik dan mantap harus memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal.

Mengapa menggunakan Business Model Canvas?

·                     Visual Thinking :
Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran poster besar dan menempelkan nya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. Sticky notes memungkinkan grup thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif.
·                     Iterasi dengan cepat :
“Iterasi” adalah proses di mana founder “keluar dari kantor atau labnya” dan mencoba mengevaluasi ide nya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan Feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari bisnis model kanvas, founder bisa dengan cepat melakukan iterasi ini.
·                     Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis :
Bisnis Model Kanvas memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari  peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang unik. Selanjutnya, tim kemudian dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
·                     Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya :
Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindak lanjuti pada iterasi berikutnya.
·                     Bentuk visual dari bisnis model kanvas memudahkan startup untuk membaginya dengan partner, rekan kerja :
Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan visual, mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk  bertemu dengan pihak lain yang berkepentingan.

Apple ipod – Business model canvas template untuk digital and gadget business model canvas Contoh business model canvas - Apple ipod
Postgeist – business model canvas examples untuk web hosting business model canvas
Contoh business model canvas - Web hosting

Superior EPG for Connected TVs Contoh business model canvas
Ecommerce Vintage Market (toko online khusus barang vintage) Contoh business model canvas

Minggu, 01 Desember 2013

Cara Membuat Business Plan

Creative Entrepreneurship Class 1st Meeting
Further Discussion : Twittr :  @CreativeLead_id  &  Like FanPage FB : CLI - Indonesia 

Mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat penting untuk mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan perusahaan setelah didirikan.
Business plan membantu menentukan akan menjadi seperti apa perusahaan itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat pengalaman mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang diharapkan akan membawa keberhasilan.

Selain itu, rencana tersebut harus memberikan perkiraan biaya awal. Tentu saja hal ini bisa menjadi tantangan bagi perusahaan yang belum berdiri. Namun, membuat perkiraan biaya serealistis mungkin dan menyediakan beberapa macam perkiraan penjualan akan membantu meyakinkan pemberi pinjaman bahwa perusahaan tersebut layak dan akan memiliki kesempatan yang kuat untuk sukses.


Apa saja yang harus masuk dalam business plan? Berikut ini adalah daftar dari business plan seperti yang tertulis dalam artikel Fox Business (10/7/2013):

1. Executive Summary: Satu atau dua halaman yang menjelaskan tentang usaha Anda, termasuk sasaran bisnis, operasional, upaya pemasaran dan model pendapatan. Pastikan bagian ini ditulis dengan ringkas.

2. Business Description: Apa yang perusahaan Anda akan lakukan? Bagaimana hal itu akan membuat keuntungan?

3. Local Market and Competitive Landscape: Sebuah bagian penting dari rencana ini. Evaluasi persaingan seobjektif mungkin dan kemudian gambarkan bagaimana Anda berencana untuk membuat bisnis Anda berbeda dari bisnis yang lainnya.

4. Product or Service: Jelaskan tentang bagaimana produk Anda atau layanan Anda bisa bekerja.

5. Sales, Marketing and Promotion: Menjelaskan bagaimana Anda akan menginformasikan pasar tentang perusahaan Anda dan cara Anda membangun brand awareness. Jelaskan juga tentang pengembangan website, iklan, public relations (media tradisional dan sosial), trade show attendance, pengambilan sampel dan promosi penjualan yang akan Anda lakukan.

6. Management: Jelaskan siapa saja yang akan menjalankan usaha Anda, dan tingkat pengalaman mereka. Termasuk biografi singkat dari partner dan tim inti Anda.

7. Financial Data: Membuat analisis break-even, proyeksi cash flow, sampel neraca keuangan dan pernyataan laba-rugi.

8. Investment: Berapa banyak uang yang Anda masukkan ke dalam usaha? Hal ini penting untuk memberikan perkiraan penjualan dan pendapatan bagi investor yang mengharapkan pengembalian modal.

9. Appendices (lampiran): termasuk dokumen pendukung business plan, seperti semua penelitian yang telah dilakukan, diagram dan grafik, logo dan gambar lainnya, referensi, dll.
Sebuah business plan yang ditulis dengan baik bisa menunjukkan kesuksesan dan kegagalan, tidak hanya saat mengawali usaha tersebut, namun terutama saat Anda berusaha menjalankan usaha tersebut. Business plan seakan menyediakan roadmap yang menjelaskan bagaimana perusahaan Anda akan pergi dari titik A ke titik B. 

 Pustaka :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/rencana-bisnis/panduan-menyusun-sebuah-business-plan